Kicau kaltim Di Kalimantan Timur pada tahun 2015 sebagian besar ojol pernah meraup penghasilan rata-rata 20jt/bulan, saat itu melalui transportasi online berbasis aplikasi, sejumlah besar masyarakat menjadi ojol sebagai pekerjaan sampingan bahkan ada juga sebagian menjadikan ojol sebagai pekerjaan utama,
Seiring berjalannya waktu sejumlah aplikasi juga melakukan ekspansi ke beberapa negara termasuk ke Indonesia dan tak terkecuali ke provinsi Kalimantan Timur, demi merebut pelanggan sekitar tahun 2016 terjadi yang namanya perang argo,
Hasilnya pun harga argo berdasarkan jarak masing-masing aplikasi menurunkan tarif secara membabi buta, bahkan salah satu aplikasi pernah mengadakan promo untuk perjalanan roda dua dengan tarif 2 ribu rupiah saja,
Hingga saat ini perang tarif masih berlangsung, para driver yang sebenarnya mengetahui menjadi driver ojek online sudah tidak menjanjikan lagi sebagai besar masih nekat bertahan, Sulitnya mencari lapangan pekerjaan menjadi faktor utama,
Akibat perang tarif tersebut ketimpangan sosial semakin extreme, melalui beberapa aliansi gabungan driver ojek online beberapa kali sudah melakukan demo dengan tuntutan penyesuaian dan tarif 1 harga untuk semua aplikasi melalui pemerintah daerah,
Namun hasilnya hingga saat ini belum bisa terealisasi.
Comments
Post a Comment